Dokter, bapak saya pertama kali kena serangan jantung sehingga menyebabkan ada penggumpalan darah di otak kirinya..dan harus dioperasi. Berapa persen bapak saya bisa selamat dari operasi tersebut? Dan apakah dampak yg timbul setelah operasi?

Halo, terima kasih sudah bertanya di Honestdocs!

Penggumpalan darah di otak atau yang sering disebut dengan stroke iskemik merupakan kondisi dimana tersumbatnya pembuluh darah pada otak yang biasanya disebabkan oleh gumpalan darah lemak, yang dapat menyebabkan beberapa keluhan seperti gangguan bicara, kelemahan anggota tubuh sebelah, bahkan kematian.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Penyakit metabolik (asam urat, kolesterol, diabetes)
2. Merokok, konsumsi alkohol berlebih
3. Gangguan irama jantung

Gumpalan darah atau lemak yang terbentuk di dalam pembuluh darah, dapat lepas dan mengalir ke bagian tubuh manapun, apabila mengalir dan menyumbat di pembuluh darah yang lebih kecil maka akan menimbulkan keluhan. Pada otot akan menyebabkan rasa nyeri hebat dan kematian jaringan, pada pembuluh darah jantung akan menyebabkan serangan jantung, dan pada otak dapat menyebabkan stroke iskemik.

Beberapa tindakan dapat dilakukan berdasarkan tingkat keparahan dari seumbatan tersebut. Dimulai dari obat - obatan pengencer darah hingga tindakan operasi. Pada umumnya tindakan operasi yang dilakukan adalah memecahkan sumbatan tersebut dengan selang kecil dari ekstermitas tubuh dan obat - obatan yang disuntikan langsung di daerah sumbatan.

Tingkat kesembuhan dan pemulihan sangat bervariasi bergantung dari lamanya serangan hingga dilakukannya tindakan, luasnya sumbatan, dan jaringan yang masih hidup dan berfungsi normal.

Hal ini sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter dengan membawa data - data pemeriksaan penunjang yang lengkap untuk lebih mengetahui terapi dan prognosis yang lebih pasti.

Semoga bermanfaat!

Halo, selamat siang. Terima kasih sudah menanyakan pertanyaan ke HonestDocs.

Untuk serangan jantung sendiri sebetulnya mempunya banyak sekali penyebab yg berbeda2. Ada yang karena permasalahan katup jantung, maupun yg paling sering terjadi, konduksi listrik dari jantung yang bisa dibilang seperti konslet. Konduksi listrik yg terganggu ini pun banyak penyebabnya. Memang yang paling sering terjadi ialah karena sumbatan pembuluh darah oleh tumpukan lemak yg membuat lumen pembuluh darah menjadi kecil. Sering kali oleh karena radikal bebas yang tinggi dalam darah (paling sering karena rokok, atau asap polusi) atau tekanan darah yg tinggi, sehingga tumpukan lemak menjadi tidak stabil dan mudah pecah. Akibatnya, keping darah berusaha untuk menutupi pecahnya tumpukan lemak tersebut yg justru malah membuat sumbatan darah semakin hebat. Jaringan jantung yg tdk dapat suplai darah menjadi lemah dan akhirnya membuat konduksi jantung yg melewati jaringan lemah tersebut konslet. Sumbatan lemak tersebut juga bisa terjadi di pembuluh darah manapun dalam tubuh termasuk di otak.

Masalah penggumpalan darah yg dimaksud perlu diklarifikasi kembali. Apakah penggumpalan darah di pembuluh darah seperti yg dijelaskan sebelumnya di jantung, atau pembuluh darah yg pecah di otak sehingga darah keluar dari pembuluh darah?
Jika yg dimaksud anda tentang pecahnya pembuluh darah sehingga menyebabkan penggumpalan darah di otak, besarnya volume perdarahan dan lokasi spesifik bagian otak yg terkena akan mempengaruhi keberhasilan operasinya. Biasanya keberhasilan operasi yg anda maksudkan baru bisa diprediksi setelah melihat hasil dari pemeriksaan penunjang antara lain seperti CT Scan. Otak sendiri pun dibagi menjadi banyak bagian, dimana secara garis besar ada otak besar otak kecil, batang otak, dan inti basal.
Operasi otak pada penggumpalan tersebut sering kali bertujuan untuk mengurangi tekanan dalam kepala sehingga bisa menyelamatkan fungsi otak secara keseluruhan. Dan satu hal yang perlu dipahami, kerusakan sel saraf otak membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Sehingga beberapa rehabilitasi medik. Serta dukungan keluarga atau orang terdekat sangat diperlukan setelah kejadian dan mempengaruhi outcome pasien setelah kejadian ini. Untuk jawaban spesifik pertanyaan anda sebaiknya ditanyakan langsung ke dokter anda dan diperiksa lebih lengkap untuk pemeriksaan penunjang imaging.
Semoga bermanfaat, terima kasih