April 04, 2019 22:50
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Halo, selamat pagi, terima kasih telah menghubungi HonestDocs.
Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu kami gali terlebih dahulu:
- sudah sejak kapan mengalami keluhan gatal pada penis dan keputihan Ibu?
- Apakah mengalami secara bersamaan?
- Bagaimana dengan keputihan yang dialami, warnanya apakah kekuningan/ kehijauan/ kecoklatan atau lengket seperti kekejuan?
- Apakah keputihan juga disertai rasa gatal, dan berbau busuk/ amis?
- Apakah keluhan suami ada keluhan benjolan/ bentol berair/ bernanah di penis? Apakah terdapat perlukaan pada penis?
- Apakah keluhan suami disertai dengan rasa nyeri saat berkemih?
- Apakah pernah ada keluhan kencing nanah/ berdarah saat berkemih?
Beberapa hal tersebut akan membantu kami lebih memahami kondisi yang dialami.
Keputihan dapat disebabkan oleh berbagai hal, Keputihan bersifat normal apabila cairan / lendir bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal, dan biasanya umum terjadi pada masa pre-menstruasi. Namun apabila keputihan apabila disertai rasa gatal atau berbau, pertanda ada terjadinya infeksi, antara lain, infeksi jamur, bakteri, ataupun parasit.
Salah satu faktor risiko penyebab yang paling sering adalah penggunaan vaginal douche/ cairan pembersih vagina yang menyebabkan perubahan kadar keasaman (pH) di dalam vagina menjadi lebih basa. pH vagina normal adalah kearah asam, dimana ketika pH berubah basa, maka bakteri normal dalam vagina akan mati dan digantikan oleh bakteri patologis. Apabila mempunyai kebiasaan menggunakan cairan pembersih vagina, disarankan untuk menghentikan pemakaian dan memakai air biasa namun tetap menjaga higienitas kelamin
Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan :
1. membersihkan vagina dengan air mengalir setiap mandi dan buang air dari arah depan ke belakang (bokong), jangan membasuh vagina dari belakang ke depan karena berpotensi memindahkan kuman dari anus ke vagina.
2. Setelah dibasuh pastikan vagina dalam kondisi kering sebelum memakai pakaian dalam, dan usahakan untuk selalu mengganti pakaian dalam agar vagina tidak berkeringat dan lembab.
3. menghindari penggunaan vaginal douche/ cairan pembersih vagina
4. Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat/ jenis bahan yang tidak menyerap keringat
5. Hindari menggaruk vagina agar tidak terjadi perlukaan dan risiko infeksi sekunder
Mengenai keluhan suami, gatal dan nyeri dapat terjadi pada berbagai kondisi, penyebabnya juga beragam dari infeksi jamur, infeksi menular seksual seperti gonore, herpes genitalia, kudis, reaksi alergi, atau penggunaan bahan celana dalam yang tidak sesuai. Untuk mengetahui penyebab pastinya, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter keluarga Anda. Sama halnya dengan wanita, kebersihan penis juga harus dijaga, seperti jangan biarkan celana dalam dalam kondisi lembab, jangan sungkan untuk mengganti apabila sering berkeringat, jangan menggunakan bahan celana yang terlalu ketat/ tidak menyerap keringat, selalu mengganti pakaian dalam baru setelah mandi.
Infeksi kelamin pada suami/ istri dapat dengan mudah saling menular melalui hubungan seksual, maka dari itu untuk sementara sebaiknya hubungan intim menggunakan kondom agar tidak terjadi saling infeksi/ tumpang tindih dengan pasangan.
Demikian penjelasan dari saya, semoga membantu. Silakan bertanya kembali apabila ada yang kurang jelas.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Assalamualaikum dok saya berhubungan badan dgn suami ketika beres haid. Namun suami saya mengeluhkan gatal dan nyeri di penisnya. Saya jg mengalami keputihan yg cukup banyak seperti gejala mau haid. Kira2 keluhan yg dialami suami saya itu berhubungan sama keputihan ga dok? mohon dijawab. wassalam
Assalamualaikum dok saya berhubungan badan dgn suami ketika beres haid. Namun suami saya mengeluhkan gatal dan nyeri di penisnya. Saya jg mengalami keputihan yg cukup banyak seperti gejala mau haid. Kira2 keluhan yg dialami suami saya itu berhubungan sama keputihan ga dok? mohon dijawab. wassalam