March 11, 2019 11:35
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
wa' alaikumussalam
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Obat untuk menanggulangi sesak nafas karena asma banyak jenisnya. Ada yang termasuk golongan agonis reseptor beta-adrenergik, teofilin, hormon kortikosteroid, dan antikolinergik. Golongan agonis reseptor beta adrenergik bekerja merangsang pelebaran saluran udara. Sesak nafas akan hilang dengan cepat dalam beberapa menit dan bertahan selama 4-6 jam. Teofilin dan turunannya dapat melebarkan saluran udara dalam paru-paru (bronkus). Obat ini biasanya diberikan melalui mulut, tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet biasa, sirup, kapsul dan tablet aksi lama.
Penggunaan obat-obat oleh ibu hamil pada prinsipnya harus dihindari. Di dalam memberikan obat, baik dokter maupun apoteker selalu mempertimbangkan antara manfaat dan akibat buruk yang mungkin ditimbulkan oleh obat. Untuk keamanan bagi ibu hamil, maka FDA, Badan POM-nya Amerika, sudah mengelompokkan ke dalam 5 kategori. Kelompok tersebut adalah A, B, C, D, dan X, mulai dari yang paling aman hingga yang paling berbahaya. Obat-obat yang termasuk ke dalam kelompok X tidak boleh diberikan sama sekali kepada bumil (kontra indikasi).
Selama masa kehamilan, calon ibu memang sebaiknya menghindari obat-obatan. Tapi lain halnya jika seorang penderita asma yang sedang menjalani pengobatan dan ternyata juga sedang hamil. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter dan atau apoteker. Sebab jika minum obat dihentikan, lalu tiba-tiba asmanya kambuh, akan berbahaya bagi janin. Ketika serangan sesak nafas ibu hamil akan kekurangan oksigen. Keadaan yang sama akan terjadi pula pada janin. Dengan demikian tindakan pencegahan serangan asma sangat penting. Beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan. Hindari pencetus serangan asma. Kebanyakan pemicu serangan asma adalah alergi. Maka untuk mencegah serangan zat atau bahan yang menimbulkan alergi (alergen) harus dihindari. Contoh alergen antara lain adalah: debu, tungau rumah, serbuk sari, makanan seperti udang, ikan, coklat, telur dll; keadaan stress, dan obat-obat tertentu serta kebiasaan merokok. Asap rokok dan merokok dapat memicu asma.
Salah satu obat asma yang tergolong aman untuk ibu hamil adalah inhalerdengan kombinasi pelega napas dan anti pembengkakan (inflamasi). Ibu dapat menghirup inhaler untuk mendapatkan suplai oksigen. Baru setelah pernapasan sudah lebih membaik, ibu dapat segera pergi ke dokter sambil tetap membawa inhaler.
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Ahmad Muhlisin (dr)
Selamat siang, terima kasih telah bertanya di Honestdocs,
Asma selama kehamilan dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Untuk itu, bunda harus mengetahui setiap pemicu asma sehingga dapat menghindarinya, dan obatan obatan yang diminum harus yang aman.
Berbicara mengenai obat asma, maka ini akan tergantung pada gejala dan keparahan asma yang anda miliki. Secara umum obat-obatan yang digunakan sama seperti sebelum hamil, namun ada pengurangan jenis-jenis obat. Dokter akan memilihkan obat yang dirasa perlu dan aman untuk ibu hamil.
Obat asma jenis inhaler atau spray yang digunakan saat sesak nafas tergolong lebih aman dibanding dengan obat yang diminum.
Selain obat ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan bahkan ini lebih penting agar kehamilan berjalan tanpa masalah meskipun ibu memiliki riwayat asma.
Berikut tips sehat selama kehamilan bagi bunda yang memiliki riwayat asma:
Periksa kehamilan secara rutin. Kunjungi penyedia layanan kesehatan secara teratur sepanjang kehamilan bunda.
Minumlah obat sesuai resep. Jika bunda khawatir tentang obat apapun yang hendak diminum, maka jangan ragu untuk menanyakannya kepada dokter.
Hindari asap rokok. Asap rokok dapat memperburuk asma, dan merokok selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi bunda dan si kecil.
Hindari dan kendalikan pemicu. Hindari paparan asap rokok dan iritasi potensial lainnya, seperti debu dan bulu binatang.
Kenali tanda-tanda peringatan. Pastikan bunda mengetahui tanda dan gejala awal bahwa asma semakin memburuk, seperti batuk, sesak dada, napas pendek atau mengi. Segera ke dokter apabila mengalami hal ini.
Demikian, semoga membantu ya :)
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
assalamualaikum dok , saya dwi . saya punya riwayat asma . apakah ada obat khusus untuk ibu hamil yg pnya asma . terimakasih dok
assalamualaikum dok , saya dwi . saya punya riwayat asma . apakah ada obat khusus untuk ibu hamil yg pnya asma . terimakasih dok