March 21, 2019 18:58
Dijawab oleh
Atalya Vetta Widarto (dr)
Halo, Selamat Siang
Terima kasih telah berkonsultasi dengan Honestdocs.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda.
Pertama-tama, saya menyarankan Anda untuk melakukan perhitungan dahulu apakah berat badan teman Anda saat ini sudah ideal atau belum. Jika belum, maka Anda dapat menjadikan hasil perhitungan sebagai berat badan target dalam program diet Anda.
Ada dua cara untuk mengitung berat badan ideal secara sederhana, yaitu dengan rumus Broca dan rumus Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index).
Berikut cara menghitung berat badan ideal berdasarkan rumus Broca untuk wanita: (tinggi badan - 100) - (15% x (tinggi badan - 100)).
Contoh perhitungannya:
Jika seorang wanita memiliki tinggi badan 160 cm, berat idealnya: (160 - 100) - (15% x (160 - 100)) = 51. Maka berat badan ideal wanita dengan tinggi badan 160 cm adalah 51 kg.
Sedangkan, untuk pria, berikut cara menghitung berat badan ideal berdasarkan rumus Broca: (berat badan - 100) - (10% x (tinggi badan -100)).
Contoh perhitungannya:
Jika seorang pria memiliki tinggi badan 170 cm, berat idealnya: (170 - 100) - (10% x (170 - 100)) = 63. Maka berat badan ideal pria dengan tinggi badan 170 cm adalah 63 kg.
Untuk penghitungannya, berat badan harus dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan)
Setelah mendapatkan nilai BMT, dapat dikategorikan apakah seseorang kurus, normal, overweight, atau obesitas.
BMI untuk kawasan Asia sebagai berikut:
Asia-Pacific (BMI)
Kurus <18.5
Normal 18.5-22.9
Overweight 23-24.9
Obesitas ≥25
Contoh perhitungannya:
Jika seorang pria Asia memiliki tinggi badan 170 cm, dan berat badannya saat ini 70 kg , maka IMT = 70 / (1.7 x 1.7) = 24.2.
Maka menurut kategori BMI, pria tersebut termasuk dalam kategori Overweight, dan belum memiliki berat badan yang ideal.
Mengenai berat badan yang susah bertambah dapat terjadi karena beberapa faktor, perlu dilihat apakah istirahat sudah cukup, asupan gizi makanan baik, dan apakah sudah melakukan olahraga secara rutin.
Waktu tidur (istirahat) di malam hari sebaiknya adalah minimal 6-8 jam untuk usia dewasa. Hal ini karena pada malam hari, tubuh manusia memang sudah di ‘desain’ untuk beristirahat. Begadang dan kurang tidur akan mempengaruhi kesehatan fisik dan jiwa seseorang. Hormon-hormon dalam tubuh dapat terganggu. Proses pencernaan dan metabolisme tubuh juga akan terganggu.
Apakah makanan yang Anda konsumsi sehari-hari apakah sudah memiliki komponen gizi yang baik dan cukup? Jika ingin menambah berat badan maka disarankan untuk meningkatkan asupan lemak baik (hindari kolesterol) dan protein, tanpa mengurangi porsi serat (sayur dan buah).
Jika Anda mengharapkan pertambahan berat badan berupa massa otot, bukan hanya lemak, maka harus diimbangi juga dengan melakukan olahraga yang cukup dan teratur. Menurut anjuran WHO, bagi kelompok usia dewasa muda, aktivitas fisik yang dianjurkan berupa 150 menit aktivitas aerobik moderate atau 90 menit aktivitas aerobik berat dalam seminggu ditambah dengan 2 kali latihan yang memperkuat otot setiap minggunya.
Jadi, bukan berarti karena ingin menambah berat badan lalu mengindari olahraga.
Sebagai tambahan, Anda dapat mengkonsumsi susu penambah berat badan (ada berbagai merk yang tersedia di pasaran), atau suplemen untuk menambah nafsu makan, contohnya: curcuma, minyak ikan, temulawak.
Alasan dokter tersebut menganjurkan pemeriksaan rontgen adalah untuk skrining dan menyingkirikan kemungkinan teman Anda memiliki penyakit Tuberkulosis (flek paru). Karena pada beberapa kasus, pasien yang menderita Tuberkulosis tidak menunjukkan gejala batuk tapi mengalami penurunan berat badan yang signifikan atau kurus dan susah menambah berat badan tanpa diketahui sebab yang lain. Tidak ada salahnya teman Anda mengikuti anjuran tersebut untuk rontgen karena penyakit Tuberkulosis harus ditangani secara serius untuk bisa sembuh.
Semoga jawaban kami bermanfaat.
Terima kasih.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dokter saya mau tanya. Teman laki-laki saya memiliki tinggi 160cm dan berat badannya 44kg. Dia mempunyai tinggi badan yang tidak sesuai dengan berat badan. Menurut saya itu terlalu kurus untuk ukuran tubuh laki-laki. Ketika saya menemaninya periksa ke dokter umum hanya untuk sekedar cek, dokter tersebut menganjurkan untuk rontgen. apakah ada pengaruh antara berat badan teman saya dengan penyakit dalam dok? Apakah ada saran harus mengkonsumsi apa supaya berat badan teman saya naik? Mohon informasinya, terimakasih dok.
Dokter saya mau tanya. Teman laki-laki saya memiliki tinggi 160cm dan berat badannya 44kg. Dia mempunyai tinggi badan yang tidak sesuai dengan berat badan. Menurut saya itu terlalu kurus untuk ukuran tubuh laki-laki. Ketika saya menemaninya periksa ke dokter umum hanya untuk sekedar cek, dokter tersebut menganjurkan untuk rontgen. apakah ada pengaruh antara berat badan teman saya dengan penyakit dalam dok? Apakah ada saran harus mengkonsumsi apa supaya berat badan teman saya naik? Mohon informasinya, terimakasih dok.