Dokter, suami saya usia 39th profesi driver kontraktor,awal tensi tinggi sejak usia 36th pernah 210/120mmhg,,pernah konsumsi obat captopril & amlodipin,,, tensi 140/110mmhg. Sebelum masuk usia 36th tensi 110/80mmhg. Saya istriny paramedis, slalu cek tensi suami. Suami Uda 15th profesi driver kontraktor, Pola makan ga teratur, klo sibuk sering telat makan,, klo nyantai makan lebih dari porsi dan jam makan. Istirahat tidur ga teratur klo sibuk tidur sewaktu-waktu, saat nyantai jam krj, tdrny molor ga kenal waktu Perokok. Pernah donor darah 2x mndekati sebelum usia 35. Terkadang asam urat 11, 10 pernah juga 14 Telat makan ny parah trpaksa pernah opname 2mggu. diagnosa typus abd. Solusi dan pengobatanny apa y dok? Suami susah diajak ke rs utk dpriksa.

Halo, selamat malam, terima kasih telah menghubungi HonestDocs.

Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu kami gali terlebih dahulu,
- saat ini keluhan apa saja yang dialami?
- Apakah mengalami demam terus menerus, disertai dengan mual muntah, diare/ konstipasi?
- kapan didiagnosis dengan demam tifoid? apakah melalui hasil pemeriksaan laboratorium tes darah?
- sudah mengkonsumsi obat apa saja saat ini?
Mohon menyertakan informasi tambahan agar kami lebih memahami kondisi yang Anda alami.

Selamat malam, terimakasih atas pertanyaannya.

Dari cerita yang anda sampaiakan , suami anda menderita tekanan darah tinggi, memiliki riwayat penyakit asam urat dan tifus.

Tekanan darah tinggi merupakan penyakit tidak menular, dan disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
- Riwayat orang tua atau keluarga memiliki penyakit tekanan darah tinggi
- Pola makan yang terlalu banyak garam (asin)
- Terlalu banyak konsumsi kopi
- Terlalu banyak merokok
- Jarang berolahraga

Beberapa komplikasi yang dapat diakibatkan oleh penyakit darah tinggi yang berkepanjangan antara lain:
- Stroke
- Penyakit Ginjal
- Penyakit jantung

Anda sebagai anggota keluarga terdekat dapat membantu memotivasi suami untuk merubah pola perilaku, pola makan, dan menerapkan gaya hidup sehat. Anda juga dapat melakukan pendekatan dan memberitahu kepada suami mengenai komplikasi dari penyakit tekanan darah tinggi jika tidak rutin kontrol ke Rumah Sakit. Sehingga suami anda termovitasi untuk berobat dan periksa ke Rumah Sakit.

Terimakasih, semoga membantu.

Baik, terimakasih sudah merespons.
Jika selama ini sudah minum obat antihipertensi namun tekanan darah masih selalu tinggi, maka artinya perlu kontrol dan pengaturan ulang dosis obat antihipertensi dari dokter. Jika tekanan darah mencapai 180/120, kondisi ini dikenal dengan hipertensi urgency, jika disertai dengan gejala tambahan seperti sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri dada/ angina, sesak, perubahan status mental, dsb, maka keadaan ini adalah suatu hipertensi emergensi dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan fungsi organ lebih lanjut.
Sebaiknya tidak menunda untuk memeriksakan diri ke rumah sakit jika mengalami hal-hal tsb karena dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Demikian, semoga bermanfaat.