February 12, 2019 21:27
Dijawab oleh
Tim Medis HonestDocs
Halo, terima kasih telah bertanya di Honestdocs!
Kejadian paska imunisasi atau KIPI merupakan gejala efek samping yang dihasilkan setelah pemberian imunisasi. Setiap imunisasi atau vaksin memiliki risikonya masing - masing pada setiap individu, tidak selalu jenis reaksi yang ditimbulkan dari vaksinasi selalu sama. Beberapa gejala KIPI dapat meliputi munculnya ruam, rasa nyeri pada tempat suntikan, demam, mual, dan sebagainya.
Hal ini disebabkan oleh bereaksinya sistem imun tubuh terhadap vaksin yang diberikan tersebut. Pada umumnya, KIPI akan hilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan apapun. Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah seperti mengompres lokasi nyeri dengan air hangat dan minum obat pengurang rasa nyeri sesuai dosis. Apabila keluhan ini dirasakan terus menerus dan tidak membaik dengan minum obat, kontrol kembali ke praktik dokter terdekat untuk evaluasi lebih lanjut. Jangan biarkan hal ini membuat bunda ragu untuk memvaksin anaknya ya, karena manfaat positif yang ada jauh lebih baik dibandingkan dengan efek samping yang timbul.
Semoga bermanfaat!
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Hana Kashira (dr)
Waalaikumsalam, terimakasih telah menghubungi Honestdocs..
Vaksinasi DTP ditujukan untuk melindungi anak anda dari penyakit Diphteri, Tetanus dan Pertusis.
- Difteri merupakan bakteri yang menginfeksi saluran nafas atas, membuat suatu lapisan di hidung dan tenggorokan sehingga menyebabkan gangguan pernafasan, paralisis (tidak dapat bergerak), gagal jantung hingga kematian.
- Tetanus merupakan bakteri yang menyerang otot sehingga dapat menyebabkan kekakuan pada seluruh tubuh, rahang kaku tidak dapat membuka (trismus), hingga kematian.
- Pertusis biasa dikenal dengan batuk rejan yang juga menyerang saluran nafas sehingga anak menjadi susah bernafas, makan dll. batuk lama dapat berdampak ke pneumonia, kejang, kerusakan otak, hingga kematian.
Dampak dari ketiga penyakit diatas memang sangat menakutkan sehingga diperlukannya imunisasi untuk membantu anak agar terbentuknya imunitas yang dirangsang melalui pemberian vaksinasi terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2017,
- Penyuntikan dasar DTP/DPT dilakukan pada usia : 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
- Selanjutnya dilanjutkan booster pada usia 18 bulan dan 5 tahun
- Booster Td (Tetanus Difteri dapat diberikan usia 10-12 tahun keatas dengan booster Td tiap 10 tahun)
Sebelum melakukan vaksinasi, perlunya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis anak jika anak anda mengalami hal seperti ini :
- mengalami reaksi alergi yang berat setelah pemberian vaksinasi yang pertama
- memiliki riwayat kejang sebelumnya
- memiliki adik/kakak kandung yang punya riwayat kejang sebelumnya
- anak sedang dalam sakit berat
Vaksinasi DTP ini dilakukan penyuntikan secara intramuskular (obat diinjeksikan ke dalam otot). Pada bayi dan anak yang masih kecil di otot paha bagian luar, dan pada anak yang lebih besar atau dewasa pada otot lengan atas.
Efek samping yang biasa terjadi diantaranya :
- rasa lemah, lelah
- demam
- sedikit pusing
- nafsu makan menurun
- nyeri, bengkak, merah pada lokasi bekas penyuntikan
- muntah
efek samping sedang berat (lebih jarang terjadi) :
- menangis lebih dari 3 jam
- demam tinggi lebih dari 40 derajat celcius
- kejang
- muncul gejala alergi berat seperti kesulitan bernafas, hingga shock
apabila efek samping sedang-berat terjadi, tetap tenang namun langsung bawa ke IGD RS terdekat.
Rasa nyeri di lokasi pasca penyuntikan vaksin DTP memang biasa terjadi, hal ini karena terdapat memar pada otot akibat dimasukannya zat asing kedalam tubuh anak. namun, hal ini juga dapat menandakan bahwa sistem imun anak anda sedang bekerja untuk membentuk antibodi terhadap bakteri tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa obat vaksin tersebut sedang bereaksi.
hal yang dapat dilakukan adalah :
- tetap menggerakan perlahan kaki anak anda, namun jangan dibiarkan kakinya diam sama sekali atau lokasi nyeri dipijat-pijat karena dapat menyebabkan rasa nyeri dan memar yang lebih lama
- berikan obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri
- boleh untuk dikompres hangat pada lokasi bekas penyuntikan
biasanya rasa nyeri ini akan bertahan 2-5 hari tergantung masing-masing anak. Jika keluhan memburuk setelah 5 hari maka kunjungi dokter terdekat untuk dievaluasi lebih lanjut.
Semoga bermanfaat, wassalamualaikum.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Asslkum dok, anak saya ngeluh kakinya sakit klo dipake jalan,,sebelumnya habis imunisasi DPT lanjutan di paha..tp gk ada bengkak atau merah. Bgmn ya dok, apa ada yg salah? Mohon bantuannya dok…wsslam
Asslkum dok, anak saya ngeluh kakinya sakit klo dipake jalan,,sebelumnya habis imunisasi DPT lanjutan di paha..tp gk ada bengkak atau merah. Bgmn ya dok, apa ada yg salah? Mohon bantuannya dok…wsslam