May 28, 2019 22:58
Dijawab oleh
Cindy (dr.)
Selamat malam
Terima kasih sudah bertanya
Hamil berapa bulan?
Antibiotik apa yang diberikan?
Sudah minum berapa kali?
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Hamil 4bulan 2minggu,
Flagyl Forte 500mg dan fluconazole 150mg dosis tunggal.
Dokter spesialis kulit dan kelamin.minggu lalu sudah habis lalu kontrol lagi ..terimakasih
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Halo selamat malam, terima kasih telah menghubungi Honestdocs.
Baik Flagyl forte dengan Fluconazole dosis tunggal 150mg aman untuk bumil, sehingga anda tidak perlu khawatir.
Sekian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. :)
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo bu
Bila ibu mendapatkan obat tersebut dari dokter spesialis, silahkan dikonsumsi saja ya bu, karena pasti sudah dipertimbangkan oleh dokter tersebut
Semoga informasi ini cukup membantu, silahkan kembali bertanya bila kurang jelas
Semoga lekas sembuh
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Terimakasih banyak,saya lega..dan puas dengan Jawaban dokter.
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Baik sama sama bu, semoga lekas sembuh. Sehat selalu ya kehamilannya.:)
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Cindy (dr.)
Infeksi bakteri pada vagina dibiarkan begitu saja, maka akan terjadi peningkatan risiko komplikasi kehamilan, serta infeksi menular seksual (IMS) saat berhubungan intim.
Kebanyakan bumil dengan BV, kehamilan bisa berjalan normal. Dan sebagian kasus BV pada bumil dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, sebaiknya bumil periksakan ke dokter kandungan jika tidak membaik.
Pemberian antibiotik tersebut aman pada bumil.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Beberapa hal yang dapat ibu lakukan :
1. Gunakan pakaian dalam berbahan dasar katun, ganti ketika dirasa lembab, dan hindari penggunaan celana yang terlalu ketat
2. Pastikan area genital / kemaluan tetap bersih dan kering, misalnya menyeka dari arah depan ke belakang setelah berkemih, gunakan pantyliner dan ganti setiap beberapa jam untuk menghindari kelembaban pada area kemaluan.
3. Hindari penggunaan produk yang mengandung parfum atau sabun kewanitaan yang dapat merubah pH alami area kewanitaan
4. Perhatikan asupan cairan, pastikan anda minum minimal 2 liter perhari atau disesuaikan dengan aktifitas anda.
5. Gunakan air mengalir untuk membasuh area kewanitaan, hindari menggunakan air yang di tampung, terutama pada wc umum
6. Ganti pantyliner sesering mungkin, terutama bila terasa lembab, coba ganti dengan menggunakan pantyliner yang tidak mengandung bahan pemutih/parfum
7. Habiskan antibiotik dari dokter dan kontrol kembali bila setelah obat habis
Semoga informasi yang kami berikan membantu dan menenangkan ibu.
silahkan tanyakan kembali bila masih ada pertanyaan
Semoga lekas sembuh
Semoga ibu dan bayi sehat sampai proses persalinan
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga higienitas vagina :
1. membersihkan vagina dengan air mengalir setiap mandi dan buang air dari arah depan ke belakang (bokong), jangan membasuh vagina dari belakang ke depan karena berpotensi memindahkan kuman dari anus ke vagina.
2. Setelah dibasuh pastikan vagina dalam kondisi kering sebelum memakai pakaian dalam, dan usahakan untuk selalu mengganti pakaian dalam agar vagina tidak berkeringat dan lembab.
3. menghindari penggunaan vaginal douche/ cairan pembersih vagina yang menyebabkan perubahan kadar keasaman (pH) di dalam vagina menjadi lebih basa. pH vagina normal adalah kearah asam, dimana ketika pH berubah basa, maka bakteri normal dalam vagina akan mati dan digantikan oleh bakteri patologis.
4. Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat/ jenis bahan yang tidak menyerap keringat
5. Hindari menggaruk vagina agar tidak terjadi perlukaan dan risiko infeksi sekunder
Demikian tambahan dari saya, semoga membantu. Silakan bertanya kembali apabila ada yang kurang jelas.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
Cindy (dr.)
Saran saya
1.Penggunaan panty liner yang harus sering diganti (minimal tiap 4 jam sekali)
2. Usahakan tidak menggaruk vagina agar tidak ada luka baru
3. Setelah bak di lap kering agar tidak jadi lembab
4. Penggunaan toilet harus di bersihkan dahulu
5. Cara membasuh yang benar, tidak boleh dari arah anus ke vagina
6. Pakaian yang tidak ketat
7. Pola hidup yang sehat
8. Jangan sering berganti pasangan
9. Penggunaan sabun cuci vagina yang sesuai dengan pH-nya
Sekian jawaban dari saya,
Semoga bermanfaat untuk anda.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Saat hamil dan di diagnosa terkena bakterial vaginosis,lalu setelah periksa ke spkk, saya di resep obat2 antibiotik dan lain2 dari dokter apakah berbahaya untuk perkembangan janin? Terimakasih
Saat hamil dan di diagnosa terkena bakterial vaginosis,lalu setelah periksa ke spkk, saya di resep obat2 antibiotik dan lain2 dari dokter apakah berbahaya untuk perkembangan janin? Terimakasih