March 18, 2019 20:41
Dijawab oleh
Ahmad Muhlisin (dr)
Halo, terimakasih telah menghubungi Honestdocs.
Telat haid dengan tespek negatif dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Stress
2. Penggunaan kontrasepsi hormonal. Misalnya pil KB, suntik KB, implan, dll.
3. Perubahan berat badan yang drastis. Misalnya terlalu kurus atau terlalu gemuk.
4. Gangguan keseimbangan hormon, baik hormon reproduksi ataupun hormon lainnya dalam tubuh misalnya gangguan kelenjar tiroid.
5. Adanya penyakit pada organ reproduksi misalnya PCOS atau Kista.
6. Gaya hidup tak sehat, misalnya kurang istirahat, sering begadang, dsb.
Cara mengatasinya akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Seringkali jika penyebabnya diatasi menstrusi kembali normal. Oleh sebab itu penyebabnya harus diidentifikasi.
Bahkan terkadang tidak ada penyebab mendasar sehingga tidak perlu perawatan, menstruasi akan normal dengan sendirinya.
Kami sarankan agar Anda selalu menerapkan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup (tidur malam minimal 6 jam), makan teratur dengan gizi seimbang, sertakan sayur dan buah-buahan dalam menu makanan anda, olahraga minimal tiga kali dalam seminggu (@durasi 30 menit), kan penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum minimal 2 liter air per hari.
Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung untuk mengidentifikasi lebih lanjut penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.
Keputihan yang memiliki bau atau menyebabkan iritasi biasanya dianggap keputihan yang tidak normal. Iritasi mungkin gatal atau terbakar, atau keduanya.
Pada kasus keputihan yang berwarna seperti putih susu dan berbau amis, umumnya disebabkan oleh vaginosis bakteri (bacterial vaginosis). Yaitu peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa wanita dengan BV mengalami gejala lain, seperti gatal atau terbakar, yang mungkin terasa seperti infeksi jamur. Bagi banyak wanita, bau adalah satu-satunya gejala. Antibiotik resep dapat mengatasi masalah ini.
Kebiasaan sehat juga dapat mengurangi risiko BV:
- Menghindari douche, yang mengganggu keseimbangan pH vagina yang halus.
- Tidak menggunakan produk beraroma di dalam atau di sekitar vagina. Parfum dan produk lain, seperti tampon beraroma, dapat mengubah kimia vagina dan menyebabkan BV.
- Membatasi jumlah pasangan seksual dan melakukan seks aman. Meskipun BV bukan infeksi menular seksual (IMS), memiliki banyak pasangan seksual dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam vagina, menyebabkan BV.
Namun demikian, tidak memungkinkan tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh masalah lainnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara langsung oleh dokter kandungan. Pengobatan yang tepat akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Demikian jawaban dari saya semoga membantu. Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dokter yang saya hormati, Dok, jdwl haid saya seharusnya tgl 24 Oktober, sekarang sudah tgl 25 November saya belum juga haid. Tanda2nya sudah saya rasakan, seperti sakit perut, sakit pinggang, keputihan, dan sakit kepala. Beberapa hari ini saya pernah mencium aroma darah mens..dan hari ini keputihan saya berubah warna dok, biasanya berupa lendir bening..tp yg sekarang ini berwarna putih susu, sedikit bau amis dan membuat gatal area sekitar miss V. Apakah harus diperiksakan ke dokter spesialis atau cukup ke dokter umum saja dok? atau bisakah ditangani sendiri tanpa harus pergi ke dokter ? Mohon penjelasannya ya dok.. Trimakasih
Dokter yang saya hormati, Dok, jdwl haid saya seharusnya tgl 24 Oktober, sekarang sudah tgl 25 November saya belum juga haid. Tanda2nya sudah saya rasakan, seperti sakit perut, sakit pinggang, keputihan, dan sakit kepala. Beberapa hari ini saya pernah mencium aroma darah mens..dan hari ini keputihan saya berubah warna dok, biasanya berupa lendir bening..tp yg sekarang ini berwarna putih susu, sedikit bau amis dan membuat gatal area sekitar miss V. Apakah harus diperiksakan ke dokter spesialis atau cukup ke dokter umum saja dok? atau bisakah ditangani sendiri tanpa harus pergi ke dokter ? Mohon penjelasannya ya dok.. Trimakasih