Saya pernah demam tinggi 5hari mata saya kalo liat cahaya luar berasa kuning semua lalu masuk ugd dan opnam 5 hari dan dinyatakan tifus,3 minggu setelah opnampun masih suka demam namun tidak terlalu tinggi,dan disarankan untuk cek darah lagi pada saat itu dan hasilnya bagus hanya kurang darah sedikt saja katanya,pada saat berobat jalan antibiotik yg diberikan minggu pertama cefixime dan minggu kedua clyndamycin dan minggu ketiga sudah tdk dikasih antibotik lg, dan sekarang selang waktu 2bulanan gejala tifus itu muncul lagi dok, demam tinggi , tulang2 kaki sakit,kepala sakit, usus sakit dan mual, lidah sedikit putih, saya minum antibiotik thiamphenicol kapsul 500mg apakah itu antibiotik yang tepat dan berapa lama waktu mengkonsumsinya?umur saya 27 thn ,berat 42kg. Terimakasih

Halo selamat siang, terima kasih telah menghubungi Honestdocs.

Sebelumnya, sudah berapa lama keluhan ini dirasakan?

Gejala tersebut mengarah ke gejala thyphoid, namun dapat juga disebabkan infeksi lain seperti demam berdarah dengue. Demam thyphoid adalah infeksi oleh bakteri Salmonela Sp. yang dikarakteristikan dengan demam tinggi terus menerus, gangguan pencernaan dan dapat terjadi penurunan kesadaran. Disarankan anda untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab demam dan mendapat terapi yang sesuai.
Bila positif demam thyphoid, Anda disarankan untuk tirah baring dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Konsumi makanan lunak seperti bubur dan hindari makanan terlalu pedas karena dapat memperparah gangguan pencernaannya dan berpotensi menyebabkan komplikasi berupa pecah usus. Obat penurun panas seperti paracetamol dapat dikonsumi selagi demam, namun boleh untuk tidak diminum apabila tidak demam.
Penggunaan antibiotik tanpa anjuran dari dokter sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan resistensi bakteria terhadap antibiotik tersebut di tubuh anda. Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat obat dan dosis yang tepat.

Demikian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat. Apabila ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan kembali.

Hallo
Terimakasih telah menghubungi honestdocs

Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran aliran darah dan usus. Bakteri ini bernama Salmonella typhi. Bakteri ini ada pada air dan juga makanan yang tak sehat atau terkontaminasi. Saat kamu makan atau minum makanan kotor, bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebar lebih cepat dalam aliran darah serta usus. Inilah yang akhirnya menyebabkan tifus

sebagian orang dapat mengalami gejala-gejala tifus yang kambuh setelah berakhirnya pengobatan antibiotik. Untuk kondisi ini, biasanya dokter akan kembali meresepkan antibiotik, meski gejala-gejala yang dirasakan tidak separah sebelumnya.

Jika setelah menjalani pengobatan ternyata hasil tes pada feses atau tinja ditemukan masih adanya bakteri Salmonella typhii, pasien akan kembali disarankan untuk mengonsumsi antibiotik selama 28 hari untuk mematikan bakteri, sekaligus mengurangi risiko pasien menjadi carrier. Selama diagnosis masih menyatakan adanya infeksi, sebaiknya hindari aktivitas mengolah, memasak, dan menyajikan makanan baik untuk diri sendiri, maupun orang lain. Selain itu, pastikan juga untuk rutin mencuci tangan setelah dari kamar mandi.

untuk lebih jelas kami saran kan untuk pemeriksaan lebih lengkap di dokter terdekat untuk mendapatkan diagnosa yang jelas.

Terimakasih semoga bermanfaat